Minggu, 22 Juli 2012

ANTENA PADA PESAWAT TERBANG

INTISARI Antena untuk pemancaran atau penerimaan sinyal komunikasi penerbangan yang sangat rumit pada pesawat terbang, dirancang sesuai dengan jenis komunikasi, sifat dinamika udara dan pengembangan teknologi pesawat terbang. I. PENDAHULUAN Antena digunakan pada pesawat terbang untuk menerima atau mengirim sinyal komunikasi antara unit basis-darat dan udara, panduan basis-darat( ground-based guidance ), untuk kegunaan surveillance , untuk sistem menghindari tabrakan dan siaga lalu-lintas( traffis alert and collision aviodance system = TCAS ), serta pencari arah otomatis ( automatic direction finder = ADF ). Pada kebanyakan pesawat terbang untuk melayani seluruh jenis komunikasi, masing-masing membutuhkan satu antena untuk menerima dan mengirim sinyal komunikasi. ( 1 ) Jumlah, jenis dan ukuran antena yang dibawa pesawat terbang bervariasi antara tipe pesawat terbang dan fungsinya. Antena pada pesawat terbang dapat pasif atau aktif, dimana antena aktif diberi daya untuk untuk mengarahkan sinyalnya sehingga memerlukan divais elektronik yang berada di dalam untuk menaikkan gain dan kemampuan pengarahan antena.. Antena dengan teknologi baru dan komplek seperti pada pesawat terbang dengan kecepatan supersonik, hipersonik, bahkan pesawat luar angkasa lebih mahal dari pada antena lama dan sederhana seperti antena HF atau VHF karena kandungan teknologinya. Teknologi maju pada sistem pesawat terbang, menyebabkan diperlukan mengembangkan antena untuk mengatasi peningkatan kemampuan tsb. *) Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknologi Industri,ITENAS Bandung II. RANCANGAN ANTENA PADA PESAWAT TERBANG. Antena dirancang untuk kebutuhan tertentu pengguna dan penggunaannya, dimana rancangan antena pada pesawat terbang tidak hanya tergantung pada sistem komunikasi yang dilayani tetapi juga tergantung pada sifat dinamika udara ( aerodynamic ). Sifat pesawat terbang yang dinamis selalu bergerak merupakan pertimbangan utama rancangan antena pada pesawat terbang, sehingga harus dipertimbangkan masalah dinamika udara dan penempatan antena pada badan pesawat, dimana hal ini tidak ditemukan pada antena yang penempatannya bersifat statis( 1 ) III. PERMASALAHAN RANCANGAN ANTENA PADA PESAWAT TERBANG Karena sifat pesawat terbang yang dinamis selalu bergerak, sifat dinamika udara, ukuran dan jenis pesawat terbang; akan muncul permasalahan yang harus diperhitungkan pada rancangan antena yang akan dipasang pada pesawat terbang. Beberapa hal yang menyebabkan permasalah pada rancangan antena pesawat terbang : - Kecepatan pesawat terbang - Fungsi Pesawat terbang - Interferensi - Penempatan dan operasi antena - Jenis komunikasi 3.4. PENEMPATAN DAN OPERASI ANTENA Bila antena ditempatkan pada bagian ekstrim (ujung-ujung) pesawat terbang akan cepat mengalami korosi dan kerusakan, sehingga ketahanannya harus benar-benar kuat dan harus mampu beroperasi pada kondisi yang sangat berbeda selama sekian ribu jam terbang ( flying hours ), dimana rata-rata dari mean time between failures (MTBF) suatu antena adalah 100.000 jam terbang. Penempatan antena tidak hanya menentukan pada rancangannya tetapi juga pada operasinya. Antena tidak dapat dipasang terlalu jauh dari system unit , karenanya panjang kabel diantaranya harus sependek mungkin. Tetapi jarak pemisah ( gap ) antena yang terlalu pendek akan menyebabkan terjadi tumpang tindih pembicaraan ( cross-talk ), dimana jarak antar antena yang berbeda disarankan minimal sekitar 3 feet. Struktur dari pesawat terbang juga sangat menentukan berapa banyak dan dimana antena ditempatkan, untuk setiap frame pesawat terbang dapat ditempatkan satu atau dua antena. Setiap antena dan sistemnya yang perlu didukung serta beratnya perlu dihitung pada saat memasang.( 2 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar