Selasa, 14 Agustus 2012

CARA MENGHAFAL PELAJARAN


  • Baca dan hapalkan seluruh materi pelajaran yang akan diujikan berulang ulang sampai merasa sudah hafal betul….
  • Kemudian kalau merasa sudah hafal betul, tutup bukunya dan lakukan relaksasi dengan cara berbaring santai, tutup mata sambil mengatur nafas yang santai sekitar 30 menit saja….
  • Setelah tubuh dan otak sudah terasa dingin dan santai, ambil kertas dan fulpen….lalu kita tuliskan kembali semua yang kita hafalkan tadi diatas kertas, dengan menggunakan singkatan singkatan semacam jembatan keledai (contoh singkatan/jembatan keledai untuk Siapa apa, bilamana, dimana, bagaimana dan mengapa….jembatan keledainya adalah: Siabidibame…)…
  • Saya yakin, pertama kali melakukkan uji coba, maka anda hanya aka mampu menuliskan kembali apa yan anda hafal, sebanyak 20% secara baik…yang lainnya lupa lupa ingat/ragu ragu…
  • Lakukan terus berulang ulang uji coba ini untuk satu materi pelajaran yang diujikan, jangan pindah ke pelajaran lain dulu….
  • Setelah anda mampu mencapai hasil menulis kembali apa yang dibaca, dikeluarkan dari otak belakang anda/memory sebanyak 100% dan itu dilakukan sebanya 10 kali berturut turut dan hasilnya sama baiknya, ambilah kertas yang berisi tulisan singkatan mata pelajaran tersebut dan tempel didinding tempat anda belajar…
  • Setiap hari,minimal satu kali anda harus review hasil catatan yang ditempel tersebut dengan membuat copy catatan yang anda keluarkan dari otak, bukan diaca dari kertas berisi singkatan itu !!!
  • Demikianlah lakukan terus dengan seluruh mata pelajaran yang akan diujikan…

Minggu, 22 Juli 2012

BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN PESAWAT JET

STRUKTUR BAGIAN PESAWAT TERBANG

KOMPONEN UTAMA Meskipun pesawat terbang dirancang untuk berbagai keperluan, kebanyakan mempunyai komponen utama yang sama satu dengan lainnya. Karakter utama dari sebuah pesawat terbang ditentukan oleh tujuan awal rancangannya. Kebanyakan struktur pesawat terdiri dari fuselage (badan pesawat), sayap, empennage (bagian belakang), roda pendaratan, dan mesin.
kalo mo lebih lengkap lagi baca di sini ya http://sekolahpilot.com/struktur-bagian-pesawat-terbang/

ANTENA PADA PESAWAT TERBANG

INTISARI Antena untuk pemancaran atau penerimaan sinyal komunikasi penerbangan yang sangat rumit pada pesawat terbang, dirancang sesuai dengan jenis komunikasi, sifat dinamika udara dan pengembangan teknologi pesawat terbang. I. PENDAHULUAN Antena digunakan pada pesawat terbang untuk menerima atau mengirim sinyal komunikasi antara unit basis-darat dan udara, panduan basis-darat( ground-based guidance ), untuk kegunaan surveillance , untuk sistem menghindari tabrakan dan siaga lalu-lintas( traffis alert and collision aviodance system = TCAS ), serta pencari arah otomatis ( automatic direction finder = ADF ). Pada kebanyakan pesawat terbang untuk melayani seluruh jenis komunikasi, masing-masing membutuhkan satu antena untuk menerima dan mengirim sinyal komunikasi. ( 1 ) Jumlah, jenis dan ukuran antena yang dibawa pesawat terbang bervariasi antara tipe pesawat terbang dan fungsinya. Antena pada pesawat terbang dapat pasif atau aktif, dimana antena aktif diberi daya untuk untuk mengarahkan sinyalnya sehingga memerlukan divais elektronik yang berada di dalam untuk menaikkan gain dan kemampuan pengarahan antena.. Antena dengan teknologi baru dan komplek seperti pada pesawat terbang dengan kecepatan supersonik, hipersonik, bahkan pesawat luar angkasa lebih mahal dari pada antena lama dan sederhana seperti antena HF atau VHF karena kandungan teknologinya. Teknologi maju pada sistem pesawat terbang, menyebabkan diperlukan mengembangkan antena untuk mengatasi peningkatan kemampuan tsb. *) Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknologi Industri,ITENAS Bandung II. RANCANGAN ANTENA PADA PESAWAT TERBANG. Antena dirancang untuk kebutuhan tertentu pengguna dan penggunaannya, dimana rancangan antena pada pesawat terbang tidak hanya tergantung pada sistem komunikasi yang dilayani tetapi juga tergantung pada sifat dinamika udara ( aerodynamic ). Sifat pesawat terbang yang dinamis selalu bergerak merupakan pertimbangan utama rancangan antena pada pesawat terbang, sehingga harus dipertimbangkan masalah dinamika udara dan penempatan antena pada badan pesawat, dimana hal ini tidak ditemukan pada antena yang penempatannya bersifat statis( 1 ) III. PERMASALAHAN RANCANGAN ANTENA PADA PESAWAT TERBANG Karena sifat pesawat terbang yang dinamis selalu bergerak, sifat dinamika udara, ukuran dan jenis pesawat terbang; akan muncul permasalahan yang harus diperhitungkan pada rancangan antena yang akan dipasang pada pesawat terbang. Beberapa hal yang menyebabkan permasalah pada rancangan antena pesawat terbang : - Kecepatan pesawat terbang - Fungsi Pesawat terbang - Interferensi - Penempatan dan operasi antena - Jenis komunikasi 3.4. PENEMPATAN DAN OPERASI ANTENA Bila antena ditempatkan pada bagian ekstrim (ujung-ujung) pesawat terbang akan cepat mengalami korosi dan kerusakan, sehingga ketahanannya harus benar-benar kuat dan harus mampu beroperasi pada kondisi yang sangat berbeda selama sekian ribu jam terbang ( flying hours ), dimana rata-rata dari mean time between failures (MTBF) suatu antena adalah 100.000 jam terbang. Penempatan antena tidak hanya menentukan pada rancangannya tetapi juga pada operasinya. Antena tidak dapat dipasang terlalu jauh dari system unit , karenanya panjang kabel diantaranya harus sependek mungkin. Tetapi jarak pemisah ( gap ) antena yang terlalu pendek akan menyebabkan terjadi tumpang tindih pembicaraan ( cross-talk ), dimana jarak antar antena yang berbeda disarankan minimal sekitar 3 feet. Struktur dari pesawat terbang juga sangat menentukan berapa banyak dan dimana antena ditempatkan, untuk setiap frame pesawat terbang dapat ditempatkan satu atau dua antena. Setiap antena dan sistemnya yang perlu didukung serta beratnya perlu dihitung pada saat memasang.( 2 )

How to Fly an Airplane : Outside the Plane Preflight Checklist

Sabtu, 21 Juli 2012

HAL-HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN PADA SAAT PRESENTASI

Bicara Efektif di Muka Umum Sudah bukan lagi masanya untuk menjadi remaja pasif! Setelah mulai sekitar 20 tahun lalu cara belajar siswa aktif dikampanyekan pemerintah, kini jadi remaja aktif tentu sudah seakan gerak reflek bagi Anda semua. Salah satu keaktifan yang perlu Anda pelajari dan latih adalah ketrampilan berbicara di depan umum. Oke, Anda sekarang mungkin sering menderita demam panggung jika diperintah maju oleh guru. Gemetar, keringat dingin keluar, dan bicara pun tergagap-gagap. Malu dong kalo muslim muda seperti itu. Nah, inilah saatnya Anda mengobati demam panggung itu.Bicara di depan umum merupakan ketrampilan yang sangat berguna. Anda perlu memilikinya. Apalagi kita adalah muslim yang diwajibkan berdakwah. Gimana kalo suatu hari nanti Anda ditunjuk untuk memberi ceramah? Karena itu, ketrampilan bicara di depan umum perlu kita pelajari dan latih. Berikut ini langkah-langkah praktis yang mungkin dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berbicara efektif, sehingga apabila ada kesempatan ditunjuk menjadi pembicara tidak lagi terjadi ‘demam panggung’, tetapi justru menyenangkan. SIAP SEBELUM BICARA Ada 6 hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara efektif, yaitu: mengapa,siapa, di mana, kapan, apa dan bagaimana. Mengapa: Menetapkan Sasaran Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran Anda sebagai pembicara adalah menetapkan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran sangat membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat dalam memilih bahan yang sesuai dengan sasaran.Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, misalnya presentasi tugas, memimpin rapat, mengisi kajian, dan sebagainya. Siapa: Pendengar Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam menetapkan bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri Anda bahwa Anda menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar yang tepat. Hal yang perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain : 1. Berapa banyak orang yang hadir? 2. Mengapa mereka hadir di ruang tersebut? 3. Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas topik pembicaraan? 4. Apa harapan mereka atas topik pembicaraan? 5. Bagaimana usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka? Di Mana: Tempat dan Sarana Penting bagi Anda untuk mengetahui dan memperhatikan tempat pembicaraan akan dilaksanakan.Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi pembicara : 1. Melakukan praktek: Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas, maka akan lebih baik untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum betul-betul berbicara di depan sidang pendengar. 2. Mempelajari sarana yang tersedia: Sangat bermanfaat, bila Anda lebih dahulu melakukan latihan untuk dapat mengoperasikan tombol-tombol lampu, slide projector, dan OHP (Over Head Projector). 3. Meneliti gangguan yang mungkin timbul: Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin timbul, misalnya pembicaraan dilakukan dekat jalan raya sehingga suaramu harus dapat mengalahkan suara kendaraan yang lewat. 4. Tata letak tempat duduk . Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur, dipersiapkan, dan dikaitkan dengan sasaran pembicaraan. Kapan: Waktu Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicaraan? Anda perlu memperhatikan manajemen waktu. 1. Waktu penyelenggaraan sangat mempengaruhi: Biasanya, waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu ‘kuburan’. Pendengar yang sudah makan kenyang, apalagi jika makanan yang disajikan enak rasanya, akan membuat pendengar lebih tertarik untuk ‘berngantuk ria’ daripada mendengarkan pembicaraan. 2. Berapa lama waktu yang digunakan: Anda perlu memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk pembahasan, waktu istirahat, atau waktu tanya jawab. Agar punya manajemen waktu yang baik, maka perlu latihan terlebih dulu. 3. Masalah konsentrasi: Sangat sulit bagi pendengar untuk berkonsentrasi penuh selama lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa bahwa pembicaraan Anda tidak menarik, tidak bermanfaat, dan tidak berminat. Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 menit di awal pembicaraan, setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit demi sedikit. Apa: Bahan yang Akan Digunakan Agar sasaran pembicaraan dapat dicapai, maka persiapan bahan perlu dilakukan. Berikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan: 1. Menyusun dan memilih bahan: Susunlah pokok-pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit pertama jangan terlalu banyak pokok-pokok yang akan disampaikan. Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan: sasaran pembicaraan, waktu yang tersedia, pendengar, mana bahan yang harus diberikan dan bahan yang tidak perlu diberikan. 2. Gunakan contoh: Sederhanakan informasi yang sulit dan kompleks. Gunakan juga contoh-contoh yang benar-benar terjadi dan kaitkan dengan pokok-pokok yang ingin disampaikan. 3. Membuka dan menutup pembicaraan: Dalam membuka pembicaraan perlu dirancang agar dapat menimbulkan minat pendengar, dapat menimbulkan rasa butuh dari pendengar, dapat menjelaskan garis besar dan sasaran pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, Anda harus dapat menyimpulkan hal-hal yang telah dibicarakan. 4. Membuat catatan-catatan apa yang ingin dibicarakan. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut-urutan dalam pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan menggunakan kartu-kartu atau kertas kecil. Hal yang dituliskan dalam kartu sebaiknya kata-kata kunci saja dan waktu yang digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu. Bagaimana: Teknik Penyampaian Penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi dalam kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata. Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi persentase kontribusi sebagai berikut : 7%: penggunaan kata 38%: penggunaan nada dan suara 55%: penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh 1. Pemilihan kata: Kata-kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf pendengar, begitu juga penggunaan istilah. Sadari bahwa penggunaan kata-kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah. 2. Teknik penyampaian berita: Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan berita, antara lain: •Gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat. • Diam sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang sudah diterima. .Bicara dengan jelas dan teratur. • Bicara dengan volume memadai. 3. Bahasa tubuh: Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan dalam pembicaraan justru bergantung pada hal yang non kata, seperti: gerakan tubuh, tangan, kontak mata, cara berdiri, dan ekspresi muka. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau sibuk membaca catatan. Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain : 1. Tatap mata pendengar: Kontak mata pembicara adalah vital untuk mengetahui apakah pendengar mengantuk, bosan, tidak paham, atau nampak tidak tertarik serta untuk mempertahankan minat pendengar atas apa yang Anda sampaikan. 2. Senyum: Manfaat dari tersenyum adalah mengendorkan ketegangan. 3. Hindari membuat jarak: Anda perlu mendekatkan diri dengan pendengar. Kalau Anda bicara di depan kelas yang pesertanya duduk, Anda bisa jalan-jalan di antara meja mereka. Berdiri di belakang meja atau di belakang papan tulis akan menciptakan jarak dengan pendengar. 4. Berdirilah yang tegak tapi tidak kaku: Berdiri tegak dan kaku, dapat menciptakan ketegangan. 5. Sadari kecenderungan untuk jadi pusat perhatian: Ini tidak berarti pembicara harus berdiri dengan kaku, tapi gerakan-gerakan tangan perlu ada untuk yang ingin disampaikan. Hindari berlebihan menggunakan gerakan, hindari juga mengulang kata-kata yang sama. 6. Berusahalah sewajar mungkin: Agar bisa bertingkah laku secara wajar, berhentilah untuk mencemaskan diri sendiri. Cara yang efektif untuk bisa menjadi wajar adalah dengan latihan bicara di depan kamera sehingga pembicara dapat melihat diri sendiri atau bicara di depan teman-teman. Meningkatkan Kualitas Banyak cara yang dapat digunakan dalam rangka menghidupkan suasana pembicaraan, apalagi bila waktu bicara cukup panjang. Beberapa cara yang dapat Anda gunakan antara lain: 1. Partisipasi sidang pendengar: Metode diskusi kelompok, dengan cara membagi pendengar menjadi kelompok-kelompok kecil dan kemudian setiap kelompok kecil diberi tugas, pertanyaan, atau kuis kemudian diminta mempresentasikan jawabannya di depan pendengar yang lain akan meningkatkan partisipasi pendengar dan menghidupkan suasana. 2. Sesi untuk tanya jawab: Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dapat menguji apakah materi sudah dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar. 3. Antusiasme: Tunjukkan antusiasme pembicara sewaktu menyampaikan materi. 4. Situasi yang menyenangkan: Ciptakan situasi yang menyenangkan dan tidak menegangkan/mengancam. 5. Pendengar yang ‘sulit’: Tidak seluruh pendengar adalah pendengar yang kooperatif dan positif, mungkin saja ada peserta yang ‘sulit’. Sebaiknya, jangan menimbulkan pertentangan langsung dengan peserta tersebut atau mempermalukannya di depan peserta lain. 6. Gunakan alat bantu: Alat bantu dapat mendukung pembicara dalam menyampaikan gagasan atau berita. Tiga kelompok alat bantu yang dapat mendukung pembicaraan adalah menstimuli: Visual, Hearing dan Feeling (VHF) • Visual : papan tulis, OHP, video, • Hearing – efek suara • Feeling – makalah/hand out Kebiasaan buruk yang harus dihindari saat presentasi 1. Selalu melihat jam tangan pada saat presentasi Memperhatikan waktu merupakan hal yang sangat penting pada saat presentasi, ini menyebabkan banyak sekali presenter keseringan melihat jam tangan pada saat presentasi. Kebiasaan ini jika terlalu sering akan mengakibatkan audiens malah terfokus pada waktu bukan pada informasi yang disampaikan presentator. Ada baiknya anda menggunakan jam duduk yang anda letakan di tempat yang mudah terlihat bagi anda tetapi cukup tersembunyi buat audiens, atau jika memungkinkan minta tolonglah pada audiens yang ada didekat anda untuk memberitahukan waktu jika 10 menit lagi presentasi akan usai sehingga cukup waktu anda untuk closing. 2. Menggunakan filler words pada saat presentasi Seringkali pada saat presentasi kita menggunakan kata ehmm, enggh, atau kata yang diulang seperti kamu tahu, dan, tetapi yang diulang berkali-kali. Kadangkala kita melakukan itu tanpa menyadarinya. Ada baiknya kita menggunakan tape recorder untuk merekam presentasi kita untuk mengetahui apa yang menjadi filler words kita pada saat presentasi. 3. Jauhkan tangan anda dari pakaian anda Seringkali kita melihat banyak presentator memasukkan tangan kedalam saku, atau presentator wanita memegang blus mereka. Hal ini mengganggu audiens, selain itu akan membuat gesture tubuh anda menjadi terlihat kaku dan anda tidak dapat memanfaatkan body languange anda secara optimal. 4. Jauhkan pergerakan tubuh yang tidak perlu Berdiri tegak secara nyaman kadangkala jauh lebih efektif dibandingkan bergerak ke kiri, kanan, kedepan dan balik ke belakang seperti tarian samba. Kecuali pergerakan ini berlangsung secara natural sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. 5. Perhatikan ketika anda berjalan Usahakan untuk tidak membelakangi audiens, atau bagi anda yang menggunakan slide projector atau infocus pastikan anda tidak berjalan atau berdiri pas didepan lampu proyektor.

Kamis, 19 Juli 2012

LOGO TNI AU

KAKA PENDAMPING SAAT MELAKSANAKAN MOPDB DI SMK PENERBANGAN

KA AUDI DAN KA FARIZA

SEJARAH PENERBANGAN NASIONAL

Sejarah Penerbangan Nasional Baru sekarang visi itu menjadi kenyataan.Tidak saja ibukota propinsi, tapi juga kota-kota lain di pedalaman sudah tersentuh oleh penerbangan tak langsung dari Jakarta. Ini berkat upaya yang dirintis Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) pada rnasa perjuangan yang kini buahnya dapat dinikmati bangsa Indonesia, Perintisan penerbangan sipil Nasional, sejarah mencatat bukan terjadi di Indonesia, justru di luar negeri. Negara dimaksud adalah Burma,sekarang bernama Myanmar. Hari itu, 26 Januari 1949, pesawat Indonesian Airways, maskapai penerbangan Indonesia pertama, lepas landas dari Calcutta (India) menuju Rangoon (Burma) untuk melayani pe­nerbangan carterdan regulerdi Myanmar. Modal utama perintisan berupa pesawat DC-3 versi militer C-47 Dakota, hadiah rakyat Aceh kepada pemerintah. Oleh Direktorat Penerbangan Sipil AURI diberi nomor registrasi RI-001 dan diberi nama “Seulawah” yang berarti “gunung emas”. Penamaan ini sebagai penghargaan kepada rakyat Aceh yang menghimpun dana untuk membeli pesawat. Dengan telah memiliki sebuah pesawat angkut RI-001 Seulawah, AURI mulai membukajaringan perhubungan udara antaraYogyakarta-Sumatera hingga ke luar negeri. Sebelum Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Adi Sucipto) diserang pesawat dan pasukan payung kemudian diduduki Belanda 19 Desember 1948, RI-001 sudah mendapat izin resmi mendarat di sejumlah negara sahabat. Yaitu Filipina dengan restriksi, Burma, India dan Pakistan. Bahkan mendapat izin mendarat pula di Afghanistan, negara-negara Arab dan Australia dengan restriksi, namun belum sempat digunakan. Pesawat Dakota yang dibeli seharga 138.000 Strait dollar (mata uang Malaya) waktu itu, yang saksi pembeliannya berlangsung di Rangoon oleh Opsir Udara III Wiweko Soepono (kemudian menjadi Direktur Utama Garuda Indonesian Airways di pengujung dekade 1960). la diutus KASAU Suryadarma untuk itu. Pesawat tiba di Tanah air akhir Oktober 1948 dan ditempatkan diPangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta. Tercatat pada awal penerbangannya di Indonesia 16 November 1948, RI-001 diterbangkan ke Sumatera hingga ke Rangoon kemudian kembali ke Maguwo. Dua hari kemudian, 18 November hingga 26 November, dengan RI-001, Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta mengadakan perjalanan keliling Sumatera. Rute yang ditempuh dari Yogyakarta, Jambi, Payakumbuh, Kutaraja dan kembali ke Maguwo lewat Payakumbuh. Waktu itu Wakil Presiden hanya sampai Payakumbuh saja, sedang RI-001 melanjutkan penerbanganke Kutaraja Aceh untuk diperlihatkan langsung kepada masyarakat Aceh sebagai penyumbang. Pesawat disambut meriah oleh masyarakat. Kemudian sejumlah pemuka masyarakat Aceh joy flight dengan “Seulawah”. Dalam log book-nya tercatat pada 29 November pesawat digunakan untuk pemotretan udara Gunung Merapi yang tengah menunjukkan tanda-tanda akan memuntahkan laharnya.Tanggal 1 Desember, “Seulawah” lepas landas dari Maguwo menuju Pangkalan Udara Piobang Payakumbuh, membawa sejumlah pegawai pemerintah dan anggota AURI untuk memperkuat pemerintahan dan perjuangan di Sumatera. Menjelang 100 jam terbangnya, RI-001 pada 4 Desember dari Payakumbuh melanjutkan penerbangan ke Kutaraja. Setelah menambah 1 awak, pesawat meneruskan penerbangan pada 6 Desember ke Calcutta, India untuk menjalani perawatan periodik 100 jam dan memasang long range tank. Sewaktu menjalani pe­rawatan periodik inilah, terjadi serangan Belanda di Maguwo. Dakota RI-001 mau tidak mau tidak dapat kembali ke Tanah Air dan tertahan di Calcutta. Biaya bagi awaknya terus bergulir disamping kewajiban melunasi pembayaran pembelian pesawat C-47 “Seulawah.” Pesawat baru dibayar separuh sebab dana yang diterima Wiweko Soepono dari Moetalib, pengusaha merangkap perantara pencairan dana wesel Strait dollar 120.000 dari Residen Aceh, hanya separuh. Yaitu 60.000 Strait dollar digiinakan untuk membayar kapal. Dua alternatif muncul di benak Wiweko untuk melunasi pembelian pesawat. Pertama mendirikan perusahaan penerbangan atau menjual kembali pesawat. Hasil penjualan dipakai untuk melunasi pembayaran C-47. Siasanya digunakan untuk membiayai pendidikan calon penerbang AURI di India. Akhimya pelunasan pembelian pesawat dapat diselesaikan pada 21 Januari 1949. Ke-kurangannya sementara ditutup oleh Perwakilan Rl di India, namun bersifat pinjaman dan harus dikembalikan. Untuk mengembalikan dana pinjaman tidak ada alternatif lain kecuali mendirikan perusahaan penerbangan. Wiweko menyampaikan gagasannya kepada Opsir Udara III Soedaryono yang memimpin 20 kadet calon penerbang AURI di India dan Opsir Udara III SoetardjoSigitsebagai kopilot pesawat RI-001. Ide ini mendapat dukungan dari Kepala Perwakilan Rl di India, Dr. Soedarsono. Sejak itulah dirintis pendirian maskapai penerbangan nasional Rl di India. Sayang, permohonan tidak dapat dipenuhi Pemerintah India, karena disana telah berdiri dan beroperasi perusahaan penerbangan Indian National Airways.Kesempatan itu datang dari Burma setelah rencana tersebut disampaikan kepada Maryunani, KepalaPerwakilan Rli di Burma. Pemerintah Burma yang sedang butuh jasa angkutan udara untuk menghadapi pemberontakan dalam negeri, memberikan izin pendirian dan pengoperasian penerbangan. Izin keluar bertepatan Dakota RI-001 selesai menjalani perawatan di Calcutta pada 20 Januari 1949. Enam hari kemudian, 26 Januari, dengan badan pesawat bertuliskan Indonesian Airways, RI-001 “Seulawah” diawaki J.H. Maupin (Captain Pilot), Kopilot Soetardjo Sigit dan Soedaryono, Radio Operator Soemarno dan Engineer Ceasselberry dan Wiweko sebagai General Manager, lepas landas dari Calcutta menuju Rangoon, Burma. Pada hari itu Indonesian Airways membuka lembar pertama sejarah penerbangan sipil Indonesia, meski di luar negeri. Di Burma kala itu beroperasi Union of Burma Airways, Phlippines Airways dan Siamese Airways. Tetapi tidak berani mengambil risiko melakukan penerbangan untuk kepentingan militer Burma. Hanya Indonesian Airways secara spontan berani menerima tugas tersebut, meski harus menghadapi risiko penerbangan sangat berbahaya dan bahkan bisa fatal.Soetardjo Sigit dan Soedaryono masing-masing merangkap Manajer Operasi dan Manajer Administrasi, sedang Soemarno Kepala Komunikasi dalam susunan manajemen Indonesian Airways. Kantor sementara di 30 Thamwe Road, merupakan rumah tinggal Maryunani sekaligus bagi Wiweko, Soedaryono, Soetadjo Sigit dan Soemarno.Dari hasil penerbangannya Indonesian Airways berhasil melunasi pinjaman Perwakilan Rl di India untuk pembelian pesawat RI-001. “tidak saja ini.pendapatan nya bisa disisihkan untuk membantu dana bagi Perwakilan Rl di India dan Burma, membiayai 20 kadet AURI yang sedang belajar terbang di India dan dua anggota AURI yang bertugas belajardi FEATI Filipina, antara lain Nurtanio. Image and video hosting by TinyPic Armadanya kemudian berkembang menjadi tiga Dakota. RI-007 (disumbangkan kepada pemerintah Burma sebagai tanda terima kasih pemerintah dan rakyat Indonesia dan RI-001 indonesian Airways dipanggil kembali ke Tanah Air Agustus 1950) dan RI-009 yang memungkinkan Indonesian Airways menyinggahi semua lapangan udara di Burma. Baru setelah pemberontakan berhasil diatasi pemerintah Burma, Indonesian Airways diberi kesempatan melakukan penerbangan komersial biasa dan mendapat tempat mendalam di hati rakyat Burma. Dalam kiprah penerbangan komersial di Burma ersebut, sempat RI-001 berhasil menerobos barikade udara Belanda, terbang dari Mingladon ke Blang Bintang, Aceh. Operasi penerbangan bantuan senjata, amunisi dan peralatan komunikasi . 8 juni1948 tersebut langsung dipimpin Wiweko, dengan Captain Pilot J.H. Maupin, Kopilot Kadet udara Boediarto Iskak, flight operator Soemarno dan engineer Casselberry. Pendaratan malam hari menerobos blokade udara Belanda di Blang Bintang dibantu lampu-lampu mobil yang dinyalakan pada sisi kanan dan kiri landasan. Setelah mendarat RI-001 langsung disembunyikan di bawah pohon karet dan segera barang yang di diturunkan. Berupa 150 senjata laras panjang, enam senapan mesin buatan Inggris termasuk laras cadangannya, sejumlah amunisi, peralatan radio komunikasi dan transmisi serta obat-obatan. Begitu fajar menyingsing di ufuk timur, pesawat telah lepas landas kembali menuju Mingladon Airport, Burma. Pesawat pemburu Belanda baru mengudara setelah matahari mulai bersinar di pagi hari dan menghujani pelurunyadi Pangkalan Blang Bintang. Sejarah mencatat pada waktu Pemerintah Rl tengah mempersiapkan delegasi ke Konferensi MejaBundar (KMB) di Den Haag, Belanda, Wiweko mengusulkan kepada Ir. Djuanda melalui suratnya kepada KSAU Suryadarma dari Rangoon 25 Juli 1949, agar delegasi Indonesia juga membela Indonesian Airways. Ditulis Wiweko, “… yang perlu diperhatikan, Indonesian Airways harus mempunyai kemerdekaan melakukan inter-nasional dan internal flight atau penerbangan domestik.” Hal itu diusulkan sebab dia memperoleh informasi bahwa Djuanda hanya memperjuangkan untuk internal flights. Hal ini mungkin karena ketidaktahuan bahwa Indonesian Airways telah melakukan beberapa kali penerbangan internasional. Diantaranya Rangoon-New Delhi-Rangoon dua kali. Rangoon-Hongkong-Rangoon, termasuk untuk mengambil dua mesin cadangan pesawat. Salah satu kententuan dalam Perjanjian KMB, disepakati perusahaan penerbangan Belanda, KLM Interinsulair terus melaksanakan penerbangan sipil di Indonesia dalam bentuk perusahaan patungan RIS (Republik Indonesia Serikat) dengan KLM (Belanda). Disepakati pula bahwa seluruh personel manajemen berasal dari KLM, suatu keputusan politik penerbangan yang bertentangan dengan konsep kedaulatan udara yang diusulkan. Sebab diyakini bahwa perhubungan udara yang diselenggarakan perusahaan patungan RIS-KLM tidak akan mampu dan bersedia memenuhi kebutuhan angkutan udara di seluruh wilayah Indonesia yang sangat luas. Dari sinilah lahir saran membentuk Dinas Angkutan Udara Militer (DAUM), sekaligus menyiapkan suatu kemampuan agar sewaktu-waktu dapat mengambil alih penyelenggaraaan perhubungan udara nasional. Image and video hosting by TinyPic Sejarah mencatat pula, perusahaan patungan itu bernama N.V. Garuda Indonesian Airways yang akan mengambil oper penerbangan interinsulair dari KLM. Tanggal 28 Desember 1949, sehari setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda atas Republik Indonesia, dua pesawat DC-3 Dakota bertolak dari Bandara Kemayoran menuju Yogyakarta.Salah satu pesawat dengan registrasi PK-DPD berlogo “Garuda Indonesian Airways”, ditumpangi Presiden Soekarno dalam perjalanan pindah dari ibukota Rl lama Yogyakarta ke ibukota baru Jakarta pada hari itu. Bung Karno-lah yang memberi kata “Garuda” pada nama perusahaan tersebut karena tahu sudah ada Indonesian Airways. Meski sudah beroperasi sejak 28 Desember 1949, baru 31 Maret 1950 perusahaan pe­nerbangan tersebut diresmikan sebagai Garuda Indonesian Airways IW secara de jure sesuai pengumuman berita negara RIS menurut pasal 38 Kitab udang-undang Perniagaan. Indonesian Airways sendiri menurut catatan sejarah ditutup Maret 1950. Secara bertahap, seluruh awak pesawat dan awakdaratnyadialihkan ke DAUM. Pesawat RI-001 “Seulawah” yang terakhir meninggalkan Rangoon, tiba di Andir (sekarang Husein Sastranegara), Bandung pada 2 Agustus 1950. Kepada Angkasa, Wiweko Soepono mengomentari masalah hari lahirnya Garuda, menjelaskan, “Boleh pilih 31 Maret 1950, yakni berdirinya Garuda Indonesian Airways sebagai warisan penjajah Belanda, atau 26 Januari 1949, Indonesian Airways sebagai perusahaan Indonesia murni, hasil perjuangan bangsa dan rakyat Indonesia, terbang perdana Calcutta-Rangoon. Itulah penerbangan komersial pertama pesawat Republik Indonesia.”

YANG WAJIB DI PERHATIKAN PILOT SEBELUM SEPAS LANDAS

Sebelum melakukan penerbangan, seorang pilot dan pesawat TNI Angkatan Udara (AU) harus memenuhi beberapa persyaratan. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsekal Pertama Azman Yunus menjelaskan jika pilot TNI AU ingin melakukan penerbangan harus menjalani tes kesehatan. "Jika seorang penerbang kurang sehat ataupun kurang istirahat tidak boleh terbang," kata Azman kepada wartawan di Air Power Center Of Indonesia, Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (22/6/2012). Pemeriksaan kesehatan, kata dia, dilakukan oleh dokter di Squadron masing-masing para penerbang. Menurutnya setelah lulus tes kesehatan, para penerbang kemudian mendapatkan perilisan atau Flight Plan yang dibuat oleh Squadron. Tanggung jawab dari Flight Plan berada di tangan Komadan Squdron. "Ada orang yang bertanggung jawab terkait apakah layak atau tidak penerbangan itu," tuturnya. Untuk syarat pesawat sendiri, sambung Azman, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan pesawat oleh tim teknisi. Setelah dinyatakan layak terbang dibuatlah silabus-silabus exercise untuk melakukan penerbangan. "Dalam silabus ini, berisi manuver-manuver yang sudah sesuai dengan jenis dan kemampuan pesawat," tuturnya. Lebih jauh, Azman mengatakan pesawat yang sudah dibuatkan Flight Plan-nya oleh Squadron, tentunya sudah layak beroperasi dan melakukan berbagai manuver.

Rabu, 18 Juli 2012

SEJARAH SMKN 29 JAKARTA








  SMKN Negeri 29 Jakarta didirkan di ruang hangar Pesawat Udara Kemayoran Jakarta pada bulan Agustus 1954, dikenal dengan STM Penerbangan, dipindahkan lokasinya ke Jln Prof Joko Sutono SH No.1 Kebayoran Baru sejak tahun 1958 berdiri di atas luas tanah 20980 m2, merupakan satu-satunya SMK Negeri Kelompok Teknologi Industri Udara yang berada di Wilayah Segitiga Emas Jakarta Selatan, dengan spesialisasi Teknologi Pesawat Udara satu-satunya di DKI Jakarta memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk ditingkatkan dan dikembangkan.
SMK—Era Reformasi—era Otonomi Daerah dan Era Global merupakan tantangan yang harus dijawab dengan kebijakan dan program pengelolaan sekolah yang berbasis pada potensi dan kondisi sekolah dengan outcame yang mengacu pada kebutuhan pasar dan membekali tamatan dengan kecakapan dan keberanian memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
    Reformasi pendidikan menengah kejuruan telah digulirkan sejak tahun 1993 yang ditandai dengan visi bahwa SMK harus secara kuat menunjang perkembangan ekonomi nasional, maka salah satu strategi operasional diberlakukannya Pendidikan Sistem Ganda sebagai pola umum penyelenggaraan Kurikulum SMK yang merupakan bentuk implementasi dari kebijakan Link and Match dalam rangka mendekatkan relevans antar kualifikasi ketrampilan tamatan SMK dengan kualifikai ketrampilan jabatan kerja.
  Dimensi Reformasi (Paradigma Baru) sebagai Strategi implementasi pendidikan menengah  kejuruan sebagaimana yang telah digariskan pada Program Pembangunan Nasional (Propenas), ditandai dengan VISI 2006 “Pendidikan menengah kejuruan sebagai pusat layanan penyiapan tenaga kerja tingkat menengah yang trampil, terdidik, professional dan berdaya saing sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional”.
  Era reformasi, Era Otonomi Daerah dan persiapan Era Global, diantisipasi dengan arah kebijakan Menteri Pendidikan Nasional dengan pendidikan berorientasi Kecakapan Hidup ( Life Skill Education ) yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat memiliki kecakapan dan keberanian untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan, melalui pendekatan pendidikan yang berbasis luas dan mendasar (Broad Based Education ) yang diberlakukan untuk pendidikan yang bersifat regular maupun non-regular.
  Arah kebijakan Direktorak Pendidikan Menengah Kejuruan melalui Reposisi Pendidikan kejuruan menjelang 2020 melalui pendekatan pendidikan yang berbasis luas dalam rangka peningkatan dan pengembangan pengelolaan SMK melalui (1) Re-engineering SMK dalam rangka manata ulang program keahlian di SMK dan meningkatkan peran SMK menjadi Pusat Pelatihan Kejuruan Terpadu dan (2) Re-engineering pendidikan kejuruan untuk mendorong terciptanya system pendidikan yang permeable dan fleksibel.
  Era Otonomi Daerah yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah, akan membawa dampak meningkatnya pembangunan diberbagai sector di daerah dalam menggali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk membangun daerahnya. Keadaan ini menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia yang terdidik, terampil, professional yang berbudi luhur dan peralatan yang diperlukan dalam berbagai sector. Salah satu sumber daya alat dan manudia yang potensi untuk dikembangkan untuk menunjang pembangunan adalah adanya SDM yang memiliki kemampuan sebagai teknisi tingkat menengah tamatan SMK Kelompok Teknologi Industri untuk memproduksi, mengoperasikan, memperbaiki dan merawat alat-alat untuk menunjang pembangunan bidang keamanan, kebersihan, otomotif, perkantoran, perumahan, industri maupun pariwisata Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
  Untuk itu pihak SMK Negeri 29 Jakarta, Dinas Dikmenti Pemda DKI Jakarta, Pemerintah serta Alumni, perlu melakukan berbagai upaya kerjasama yang sinergi dengan berbagai pihak, khususnya Dunia Usaha melalui Majelis Sekolah dan masyarakat melalui Komite Sekolah yang peduli terhadap pendidikan di SMK Negeri 29 Jakarta dalam rangka merubah wajah, citra dan kualitas tamatannya agar dapat menjadi asset bangsa dan berkiprah dalam menunjang perkembangan ekonomi nasional serta mampu memenangkan persaingan tenaga kerja pada era global.

MARS TNI AU

Selasa, 17 Juli 2012

PUISI ANAK REMAJA COY

ICE BOX IN MEMORY


Di balik pulau ini
Tempat kedua kakiku berpijak
Di tanah air ibu pertiwi tersayang
Terbendung segudang keriduan untuk sahabatku
Di tanah kelahiran Siti Nuralisah

Sahabatku…
Maafkan daku dari kejauhan
Bila jasad ini tak mampu menyapa
Untuk tawa dan rangkulan hangatku

Andaikan angin ini dapat menerbangkanku
Melintasi bukit nan tinggi dan bentangan luas lautan
Mungkin sebelum senja menyapa malam siang berlau
Daku kan mendarat di tanah sabah bakso mas lele Ice box

Seandainya pula kantong ajaip kucing jepang
Bukanlah cerita belaka dalam filem kartun
Daku pasti meminta padanya untuk sebuah pinjaman
Dari kantong ajaib tempat baling-balinag bambu berada

Tanganku menggenggam butiran-butiran pasir
Cerita dari tanah bugis Sulawesi selatan
Untuk kutaburkan di daun-daun kupingmu
Sebagai wacana melepas kerinduan bertahun
Melewati semalam suntuk bersama premium philipin

Tuhanku yang maha pemurah
Lagi maha penyayang ummatnya
Berilah bunda hamba rejeki
Agar jasad ini kembali mengukir cerita
Walau sejenak di tanah kelahiran tercinta

Air mata bercucuran membahas kolam kerinduan
Mengingat tawa merekam kenangan
Duduk bersama sahabatku dijembatan
Tempat terakhirku bersama sebelum
Telapak kaki menginjak daratan ibu pertiwi

CONTOH PUISI REMAJA

http://www.anekaremaja.com/2012/05/contoh-puisi-remaja-johnkas-martua.html 
AKU DISINI SENJA ITU


senja itu kembali mengundangku
pada kebimbangan akan penantian
berdiri di tengah padang
bersama mentari yang segera pergi

angin saat itu datang
mengetarkan hati yang kelam
bersama anak air langit
basahi tubuh dengan kepedihan

bertahan diantara semua
bersama harap yang tak tentu
akan sebuah keindahan
menyapa sepi saat itu

senja kembali datang
menghantarku pada sebuah tangisan
bersama lirih seakan menguasai
benamkanku pada keputus asaan

IS I"


     My name is Kresna Bayu Bimantoro, I was born in Banyumas, 25 February 1997,
      From the little I trained for the discipline, discipline in all areas of my family especially those derived from force and fighters. . .
      I present to this world is people who can translate as useful to the homeland of the nation, and be devoted to GOD Almighty, because that's dorangan to be successful in front of the eyes, dreams and wishes I was eager to become an Air Force that as I should have fight for and defend our country prosperous.

Ciri-Ciri Sekolah yang Melaksanakan Pembelajaran Aktif



Pembelajaran Aktif merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dipandang sesuai dengan tuntutan pembelajaran mutakhir. Oleh karena itu, setiap sekolah seyogyanya dapat mengimplementasikan dan mengembangkan pembelajaran aktif ini dengan sebaik mungkin. Dengan merujuk pada gagasan dari Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah indikator atau ciri-ciri sekolah yang telah melaksanakan proses pembelajaran aktif ditinjau dari aspek: (a) ekspektasi sekolah, kreativitas, dan inovasi; (b) sumber daya manusia; (c) lingkungan, fasilitas, dan sumber belajar; dan (d) proses belajar-mengajar dan penilaian.


A. EKSPEKTASI SEKOLAH, KREATIVITAS, DAN INOVASI

Prestasi belajar peserta didik lebih ditekankan pada ”menghasilkan” daripada ”memahami”.
Sekolah menyelenggarakan ajang ‘kompetisi’ yang mendidik dan sehat.
Sekolah ramah lingkungan (misalnya; ada tanaman atau pohon, po bunga, tempat sampah)
Lebih baik lagi jika terdapat produk/karya peserta didik yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis/kapital untuk dijual.
Lebih baik jika ada pameran karya peserta didik dalam kurun waktu tertentu, misalnya sekali dalam satu tahun.
Karya peserta didik lebih dominan daripada pemasangan beragam atribut sekolah.
Kehidupan sekolah terasa lebih ramai, ceria, dan riang.
Sekolah rapi, bersih, dan teratur.
Komunitas sekolah santun, disiplin, dan ramah.
Animo masuk ke sekolah itu makin meningkat.
Sekolah menerapkan seleksi khusus untuk menerima peserta didik baru.
Ada forum penyaluran keluhan peserta didik.
Iklim sekolah lebih demokratis.
Diselenggarakan lomba-lomba antarkelas secara berkala dan di tingkat pendidikan menengah ada lomba karya ilmiah peserta didik.
Ada program kunjungan ke sumber belajar di masyarakat.
Kegiatan belajar pada silabus dan RPP menekankan keterlibatan peserta didik secara aktif.
Peserta didik mengetahui dan dapat menjelaskan tentang lingkungan sekolah (misalnya, nama guru, nama kepala sekolah, dan hal-hal umum di sekolah itu).
Ada program pelatihan internal guru (inhouse training) secara rutin.
Ada forum diskusi atau musyawarah antara kepala sekolah dan guru maupun tenaga kependidikan lainnya secara rutin.
Ada program tukar pendapat, diskusi atau musyawarah dengan mitra dari berbagai pihak yang terkait (stakeholders).

B. SUMBER DAYA MANUSIA

Kepala sekolah peduli dan menyediakan waktu untuk menerima keluhan dan saran dari peserta didik maupun guru.
Kepala sekolah terbuka dalam manajemen, terutama manajemen keuangan kepada guru dan orang tua/komite sekolah.
Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar.
Guru mengenal baik nama-nama peserta didik.
Guru terbuka kepada peserta didik dalam hal penilaian.
Sikap guru ramah dan murah senyum kepada peserta didik, dan tidak ada kekerasan fisik dan verbal kepada peserta didik.
Guru selalu berusaha mencari gagasan baru dalam mengelola kelas dan mengembangkan kegiatan belajar.
Guru menunjukkan sikap kasih sayang kepada peserta didik.
Peserta didik banyak melakukan observasi di lingkungan sekitar dan terkadang belajar di luar kelas.
Peserta didik berani bertanya kepada guru.
Peserta didik berani dalam mengemukakan pendapat.
Peserta didik tidak takut berkomunikasi dengan guru.
Para peserta didik bekerja sama tanpa memandang perbedaan suku, ras, golongan, dan agama.
Peserta didik tidak takut kepada kepala sekolah.
Peserta didik senang membaca di perpustakaan dan ada perilaku cenderung berebut ingin membaca buku bila datang mobil perpustakaan keliling.
Potensi peserta didik lebih tergali serta minat dan bakat peserta didik lebih mudah terdeteksi.
Ekspresi peserta didik tampak senang dalam proses belajar.
Peserta didik sering mengemukakan gagasan dalam proses belajar.
Perhatian peserta didik tidak mudah teralihkan kepada orang/tamu yang datang ke sekolah.

C. LINGKUNGAN, FASILITAS, DAN SUMBER BELAJAR

Sumber belajar di lingkungan sekolah dimanfaatkan peserta didik untuk belajar.
Terdapat majalah dinding yang dikelola peserta didik yang secara berkala diganti dengan karya peserta didik yang baru.
Di ruang kepala sekolah dan guru terdapat pajangan hasil karya peserta didik.
Tidak ada alat peraga praktik yang ditumpuk di ruang kepala sekolah atau ruang lainnya hingga berdebu.
Buku-buku tidak ditumpuk di ruang kepala sekolah atau di ruang lain.
Frekuensi kunjungan peserta didik ke ruang perpustakaan sekolah untuk membaca/meminjam buku cukup tinggi.
Di setiap kelas ada pajangan hasil karya peserta didik yang baru.
Ada sarana belajar yang bervariasi.
Digunakan beragam sumber belajar.

D. PROSES BELAJAR-MENGAJAR DAN PENILAIAN

Pada taraf tertentu diterapkan pendekatan integrasi dalam kegiatan belajar antarmata pelajaran yang relevan.
Tampak ada kerja sama antarguru untuk kepentingan proses belajar mengajar.
Dalam menilai kemajuan hasil belajar guru menggunakan beragam cara sesuai dengan indikator kompetensi. Bila tuntutan indikator melakukan suatu unjuk kerja, yang dinilai adalah unjuk kerja. Bila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, yang digunakan adalah alat penilaian tertulis. Bila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, tugas (proyek) itulah yang dinilai. Bila tuntutan indikator menghasilkan suatu produk 3 dimensi, baik proses pembuatan maupun kualitas, yang dinilai adalah proses pembuatan atau pun produk yang dihasilkan.
Tidak ada ulangan umum bersama, baik pada tataran sekolah maupun wilayah, pada tengah semester dan / atau akhir semester, karena guru bersangkutan telah mengenali kondisi peserta didik melalui diagnosis dan telah melakukan perbaikan atau pengayaan berdasarkan hasil diagnosis kondisi peserta didik.
Model rapor memberi ruang untuk mengungkapkan secara deskriptif kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik dan yang belum, sehingga dapat diketahui apa yang dibutuhkan peserta didik.
Guru melakukan penilaian ketika proses belajar-mengajar berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sekaligus sebagai alat diagnosis untuk menentukan apakah peserta didik perlu melakukan perbaikan atau pengayaan.
Menggunakan penilaian acuan kriteria, di mana pencapaian kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan kemampuan peserta didik yang lain, melainkan dibandingkan dengan pencapaian kompetensi dirinya sendiri, sebelum dan sesudah belajar.
Penentuan kriteria ketuntasan belajar diserahkan kepada guru yang bersangkutan untuk mengontrol pencapaian kompetensi tertentu peserta didik. Dengan demikian, sedini mungkin guru dapat mengetahui kelemahan dan keberhasilan peserta dalam kompetensi tertentu.

==========

Sumber: Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. 2010. Panduan Pengembangan Pendekatan Belajar Aktif; Buku I Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.



==============

REFLEKSI:

Sejauhmana sekolah Anda telah mampu memenuhi indikator di atas?
Upaya apa yang bisa dilakukan agar sekolah-sekolah kita dapat memenuhi ciri-ciri di atas? 

Note: Ini bukan tulisan saya, lebih lengkapnya silahkan Anda baca di AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN 

TERBANG PERDANA PESAWAT JABIRU SMKN 29 JAKARTA 120412

Post mario teguh


Kesabaran tidak ada batasnya.

Orang yang mengatakan kesabaran ada batasnya, karena dia berhenti bersabar.

Sesungguhnya, kesulitan dan kesedihan ini sementara.

Yang lebih baik sedang dalam perjalanan menemuimu.

Engkau berhak bagi yang lebih baik, bersabarlah.

Mario Teguh - Loving you all as always

---------------

Untuk adik-adik yang ingin memperlancar bahasa Inggrisnya:

Mario Teguh Daily
Facebook Mario Teguh berbahasa Inggris
www.facebook.com/pages/Mario-Teguh-Daily/214430138660502

CERITA LEGENDA KALIMANTAN

                                                             BATU MENANGIS
Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.

Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.

Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.

Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.

Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.

Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, "Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?"
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
"Bukan," katanya dengan angkuh. "Ia adalah pembantuku !"
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
"Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?"
"Bukan, bukan," jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. " Ia adalah budakk!"
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.

Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.

"Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia...."
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.

" Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu...Ibu...ampunilah anakmu.." Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut " Batu Menangis ".

Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
dan Kunjungi Kumpulan Cerita Rakyat yang lainnya..


DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/12/cerita-legenda-batu-menangis.html#ixzz20s93mujO